Rektor UMI Buka Pelatihan Pekerti Angkatan XXXVIII


Makassar, umi.ac.id – Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya (LP2S) Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar Pelatihan Teknik Instruksional (PEKERTI) Angkatan XXXVIII secara Online Zoom yang berlangsung mulai tanggal 07 s.d 14 Oktober 2024.

Kegiatan pekerti ini diikuti oleh 121 peserta dari 68 perguruan tinggi yang tersebar pada 23 provinsi di Indonesia dan dibuka langsung oleh Rektor UMI Prof. Dr. H. Hambali Thalib, SH.,MH. disaksikan Ketua LP2S UMI Prof. Dr. H. Baharuddin Semmaila, SE.,M.Si. beserta jajarannya.

Rektor UMI Prof. Dr. H. Hambali Thalib, SH.,MH. dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan Pekerti ini sangat penting khususnya bagi dosen muda karna materinya banyak membahas tentang pedagogik.

Professor Hukum Pidana UMI itu juga menjelaskan bahwa seorang dosen tidak hanya harus pintar tetapi harus terus dapat berkembang sesuai dinamika kondisi kurikulum khususnya dalam mewujudkan merdeka belajar kampus merdeka atau MBKM.

Sebagai tuan rumah, saya mewakili Universitas Muslim Indonesia mengucapkan terima kasih atas kepercayaan peserta dan semoga melalui pelatihan ini dapat menghasilkan dosen yang profesional dan unggul dalam merancang, mengimplementasikan dan mengevaluasi proses perkuliahan, ucapnya.

Sementara itu, Ketua LP2S UMI Prof. Dr. H. Baharuddin Semmaila, SE.,M.Si. menyampaikan bahwa LP2S UMI terus berkomitmen sebagai penyelenggara Pekerti yang profesional, unggul dan terpercaya.

“UMI pada tahun 2023 kembali dipercaya sebagai penyelenggara pekerti dan AA dari 52 perguruan tinggi di indonesia dan telah melahirkan alumni pelatihan pekerti sebanyak 2807 orang dari 527 perguruan tinggi di indonesia”, urainya.

Modul pelatihan pekerti yang dihasilkan UMI disesuaikan dengan kurikulum pekerti Kemendikbudristek RI serta telah mengalami pengembangan kurikulum oleh Tim Ekosistem Pembelajaran Inovatif, ungkapnya.

Guru Besar FEB UMI itu juga mengurai capaian yang diharapkan setelah mengikuti pelatihan Pekerti ini yaitu Mampu merencanakan kegiatan pembelajaran dengan baik yang tercermin dalam RPS.

Selanjutnya mampu mendemonstrasikan kemampuan pembelajaran yang tercermin dalam kegiatan micro teaching. Selain itu peserta mampu mengukur CPL pada mata kuliah yang di ampunya, urainya.

Kegiatan pelatihan Pekerti ini disesuikan dengan perkembangan zaman di era revolusi industri 4.0 dan kebijakan pemerintah dalam hal ini Kemendikbud yairu Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM, tutupnya.