105 Peneliti Pemula UMI Masuk Klinik Proposal

UMI Makassar – Sebanyak 105 proposal penelitian dosen pemula UMI akan dibedah oleh peneliti senior UMI dalam acara Klinik Proposal Penelitian Dosen Pemula, dilaksanakan Lembaga Peneltian dan Pengembangan Sumberdaya (LP2S) UMI, dibuka Rektor UMI Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, MA didampingi Wakil Rektor 1 UMI Prof. Dr. H. Syahnur Said, SE, MS, Wakil Rektor II UMI Dr. Ir. H. Iskandar BP, MSc, Ketua LP2S UMI Prof. Dr. H. Hambali Thalib, SH, MH mereka juga bertindak sebagai nara sumber, di Aula LP2S Menara UMI lantai 3, Senin 21 Maret 2016.

Rektor UMI Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, MA mengatakan, klinik proposal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dosen UMI, sehingga makin mencintai penelitian, dan akan terus melakukan penelitian.

“Jangan ragu untuk terus melakukan penelitian, gali terus karena tidak akan habis masalah yang dapat dijadikan objek penelitian,” ujarnya.

Propasal penelitian yang layak, akan dibantu pembiayaan oleh universitas. Untuk itu jangan sia-siakan kesempatan ini, manfaatkan sebaik-baiknya, jangan hanya datang mendengar, tetapi usahakan lebih banyak bertanya, gali informasi sebanyak-banyaknya dan perbanyak diskusi, sehingga proposal yang dibedah sudah layak untuk dipresentasikan dan dibiayai sesuai kemampuan yang ada.

Ketua Panitia juga Kepala Pusat Penelitian LP2S Dr. Ir. Hj. Nuraeni, M.S. mengatakan, Proposal Penelitian Dosen Pemula yang masuk di LP2S makin meningkat, tahun ini 105 proposal yang masuk untuk dibedah dari berbagai fakultas, jika dibanding tahun lalu hanya 58 proposal jadi ada kenaikan hampir 40 %.

“Klinik proposal penelitian yang dilakukan LP2S UMI, hampir sama dengan model klinik di kedokteran. Proposal akan arahkan untuk diperbaiki ditambahkan atau disempurnakan, lalu dipresentasikan kelayakan proposal, kemudian dinilai kelayakan untuk dibiayai,” jelasnya.

Tujuan klinik ini, disamping untuk meningkatkan kualitas proposal, juga diharapkan ada transformasi ilmu, dari senior ke yunior, sehingga dapat menjadi cikal bakal generasi penerus mengisi pendanaan desentralisasi dikti, sementara dosen senior diharapkan sudah dapat mengisi peluang pendanaan hibah kompetitif.